Korban Penipuan Melalui Media Sosial Facebook Jutaan Rupiah Dilakukan Perempuan Berabak Dua Mengaku Gadia Bergelar Dokter specialis Bernama Koesmilayanti Penduduk Cibubur Jakarta Timur

Order Detail

 Qanita yang ti ggal di Cibubur 1 Rt.02 Rw. 012 Kelurahan Cibubur Kecamatan Ciracas Jakarta Timur Tinggal dengan Seorang suami Yang bernama Loeswandi dengan 2 anak yang masih kecil
Sehari hari tida memiliki pekerjaan tetap teradang hanya membantu pekerjaan yang dielola keluarga sebagai tuang gigi
Aksinya di Facebook dengan mengaku bernama Kaella Kenny dengan profesi sebagai doter specialis gigi dengan cerita pengalaman hidupnya dia dilahirkan dari ibu yang berdarah madura dengan seorang ayah yang berebangsaan Pakistan
Kella Kenny mengaku memiliki seorang kakak laki-lki yang beerja di edutaan Besar Pakistan di Indonesia dan adik perempuan yang saat ini masih bersekolah di Universitas Trisakti

Kaella Kenny mengaku tinggal di kawasan elit diwilayah Bogor di Villa Camp China Sentra Eropa no. 19 Cielungsi Bogor  dan dia juga mengaku memiliki Klinik Dental Care di Jl. Margonda Raya no. 46 Jakarta Selatan
Sebagai ana orang yang Kaya Kaella Keenny memiliki banyak usaha yang ditinggalkan kedua orang tuanya yang sudah meninggal dunia dan sampai searang Kaella Kenny masih memiliki nenek dari bapa yang berebangsaan Pakistan dan masih meninggalkan harta warisan di negeri Pakistan.
Hidup bergelimpang harta banya egiatan sosial yang dilakukan dengan memiliki yayasan ana yatim yang ada diseitar rumahnya ya
Sampai usia yang sudah tida muda lagi Kaella Kenny belum memiliki pendamping yang sesuai , dia sering deat dengan laki-laki yang cuma memanfaatkan harta kekayaannya sehingga sampai sekarang belum menemukan suami yang ccok sesuai dengan harapannya.
di Facebook aella enny banyak temen Laki-laki yang ingin dekat dengan dia salah satun ya yang menulis cerita kasus penipuan yang dilakuan Kaella Kenny dengan kerugiangan ari kekuran sebesar Rp. 19 juta
Siapapun yang enal dengan Kaella Kenny tentuk akan terpesona dan tertarik untuk lebih dekat lagi karena photo profilnya juga sosok wanita cantik bukan photo dari dirinya sendiri sebagai ooknya juga tertulis jika wanita eksekutif sebagai dokter specialis lulusan UGM dan dilanjutkan spcialis di Universitas di Singapura
Awal nya sepertinya enal sebagai temen di facebook dengan omen dan like selanjutnya Kaella Kenny menelpon yang bersangkutan untu enal lebih dekat dengan suara manja dan sesekali menderah dan mengeluh jika dia terlalu lelah untuk mengurus semua usahanya sampai berjam2 jia aella enny menelpon .
Singkat waktu setelah lebih akrap dalam akun facebook tertulis sebagai tunangan dengan yang bersangkutan untuk lebih membuat GR dengan yang bersangkutan dan membuat kecemburuan bagi temen yang lain.
Aksi penipuan mulai dijalankan dengan telpon yang bersangkutan jia Kaella Kenny juga punya usaha Kuliner yang di Jaarta dan bandung saat mengajak yang bersangkutan dia butuh uang untangauk lunasi kontrak tempat kuliner di wilayah Cibubur tempatnya strategis jia tak diambil akan rugi arena keuangan tak cukup minta bantuan untuk melunasi kekurangan dari DP yang telah diberikan  sari 50 juta tinggal 25 juta yang arharus dibayar tida lama uang itu akan segera diembalikan dia berkata paling seminggu saja jia mau dijadian usaha bersama tentu leb ih bisa membuat hubungan lebih pasti
Yang bersangkutan bukanlah gampang dan mudah mengusahakan uang yang diminta Kaella Kenny karena ingin hubungan lebih deket tentu mengusan dengan semasinal mungkin . Uang diumpulkan sehari dua hari ternyata hanya bisa terkumpul 12 juta jadi masih kurang banyak jika mau mengusahakan separo dari usaha investasi uliner yang mau digarap bersama . Telpon terus berdering siang malam untu segera transfer akhirnya dengan Kaellan Kenny tahu yang diusahakan cumaa bisa 12 juta maka dia tetap berharap utk segera dikirim nanti eurangan bisa ditutup Kaella Kenny sendiri
Dengan mentranfer uang yang cuma 12 juta yang bersangkutan menilai seorang Kaella Kenny adalah benar seorang yang baik dan memiliki sosial yang tinggi   

Dengan photo profil di Facebooknya wanita cantik berprofesi sbagai dokter specialis gigi yang katanya dokter ummnya diperoleh di UGM Yogyakarta sedang Specialis giginya diperolehnya di niversitas di Singapore yang semuanya diperolh beasiswa dari Tempo

Sedang Photo asli Kaella Knny Rajd Mindhieta yang aslinya bernama Koesmilayanti  
Ada dibawah ini Photo aslinya jauh berbeda

Penipu Melalui Mrdia Sosial Facebook Koesmilayanti Mengaku Dokter Spcialis Gigi Bernama Kaella Kenny

Order Detail

Modus penipuan yang di lakukan Kaella Kenny alias Koemilayanti dengan  menjerat calon  korbannya melalui aku Facebook  dengan menjadikan teman kemudian ditelpon dengan s trateginya dengan berbagai cara yang akhirnya memberi harapan bagi yang telah menjadi target akan dijadikan seorang calon suami dengan menunjukan dirinya sebagai wanita dengan pendidian tinggi bergrlimpang harta dengan profesi yang begitu terhormat sebagai dokter specialis gigi luusan Universitas ternama di Singapura dengan  kurang kasih sayang dan kesepian akan mencari  cari calon suami yang tipe setia 
Dengan begitu Kaella Kenny alias Koesmilayanti bisa memasang jerat yang cukup jitu pada setiap laki-laki yang melihat profil dalam akun facebooknya akan  tertarik dan berusaha untuk menjadikan temen di akun facebook agar bisa menjadi dekat.

Sudah berapa puluh juta atau beratus juta uang yang berhasil dikumpulkan oleh seorang Kaella Kenny alias Koemilayanti bersama keluarganya 
karena peran keluarga anak dan suaminya juga besar untuk membantu yang bersangkutan untuk menjerat korbannya 
Koesmilayanti termasuk seorang wanita yang tegar dengan banyaknya masalah dan kasus kriminal yang dilakukan sepertinya tidak merasa takut akan akibatnya
Bahkan ada yang sempat mencari domisili seorang Kaella Kenny alias Koesmilayanti  dan  berhasil bertemu dengan yang bersangkutan hanya dengan diberian jaminan KTP asli bahwa yang bersangkutan akan  segera mengembalikan uang yang pernah diterimanya dari yang bersangkutan.

KTP dengan berstatus berkeluarga sebagai pekerja rumah tangga masih percaya diri bahwa yang bersangkutan adalah mengaku masih perawan sesuai dengan yang ditulisnya profil facebooknya.
 Profesi dan pendidikan semuanya tidak benar karena Koesmilayanti alias Kaella Kenny telah memiliki suami dan dua orang anak sebagai ibu rumah tangga dan sekarang ini suaminya sedang menganggu

Perempuan Penipu Melalui Media Sosial Mengaku Dokter Specialis Gigi Menipu Korbannya Melalui Facebook

Order Detail
 

photo profil dg photo aslinya berbeda jayg

Jakarta ,22 Nop 2016, Kaella Kenny alias Koesmilayanti sengaja untuk menjalin hubungan pertemanan di akun Facebook untuk dijadikan pacar atau calon suami dimanfaatkan sebagai modus Penipuannya.

Dengan menunjukkan bahwa Kaella adalah seorang Pengusaha yang banyak memiliki bidang usaha dan dengan latar belakang pendidikan sebagai specialis dokter gigi lulusan Universitas di Singapura padahal yang bersangkutan hanyalah berpendidikan SLTA dengan memilii suami yang bernama Koeswandi adalah seorang pengangguran  yang telah memiliki dua orang anak yang sudah beranjak dewasa.

Kaella Kenny alias Koesmilayanti menggunakan profil photo di akun Facebooknya dengan Gambar Selebritis yang Cantik sehingga lebih cepat untuk menarik lawan jenis untuk dijadian teman.
Kaella Kenny alias Koesmilayanti kelahiran 1 Agustus 1977  sampai dengan sekarang kira2 usianya sekitar 39 tahunan, umur yang tak begitu muda bagi seorang perempuan tapi dengan photo profil wanita cantik dan pendidikan tinggi dengan banyaknya usaha yang dimilikinya menjdikan banyak laki-laki yang tert arik padanya

Dengan begitu aktifnya Kaella Kenny alias Koesmilayanti menghubungi melalui Hp setiap orang yang telah menjadi teman di facebooknya
 Melalui Hp untuk berkomunikas dengan banyak calon korbannya cerita tentang kehidupannya yang seolah olah berharap dengan yang dihubungi akan dijadikan suami tentu sangat menarik untuk berusaha lebih dekat.
Ada seorang Laki-laki berinisial Wd yang awalnya tidak tahu menjadi temen di akun Facebooknya mendapat telp yang bersangkutan dengan minta pertimbangan soal masalah hubungan dengan mantan pacar- pacarnya yang sering memanfaatkan dia untuk sekedar menipu untuk mendapatkan uang yang begitu mudah Kaella Jenny berikan.

Perasaan kasihan dan iba pada awalnya tentu dirasakan Laki-laki yang sering di hubungi lewat telp tentu menimbulkan keinginan menjadikan  salah satu harapan salah satu calon istri idaman 

 Dari sini Kaella Kenny alias Koesmilayanti mulai pasang Jerat bagi Laki-laki yang bersangkutan yang tertarik dan menaruh harapan padanya.
Awalnya dengan menawarkan kerja sama untuk membangun usaha bersama dibidang Kuliner atau yang lain tentu sangat menarik karena tempat dan fasilitas peralatan sudah lengkap tersedia dengan didukung para tenaga kerja yang terampol dan profesional  dengan memanfaatkan yang katanya anak yatim piatu diYayasan yang dia kelola.yang terdapat dibelakang rumah tempat tinggalnya.
 Awalnya  tidak seara langsung meminta uang untuk tranfer tapi dengan alasan uang yang dimiliki saat ini masih belum bisa dicairkan meminta uang sekedarnya untuk melunasi persiapan segera dibukanya tempat usaha yang akan dikelola bersama dengan Lelaki yang akan menjadi suaminya.
Dengan pertimbangan tentu yang bersangkutan jia ingin menunjukkan bahwa dia juga serius dalam menjalin hubungan dengan yang bersangkutan tentu akan mentransfer uang yang diminta dengan janji hanya sebentar uang yang dipakai akan segera dikembalikan tidak perlu harus ikut membantu modal karena Kaella Kenny alias Koesmilayanti tidak butuh uang calon suaminya karena uang yang dimiliki lebih jika hanya untuk buka usaha seperti itu.

Akhirnya Rp. 12 juta ditrnsfer ternyata nama yang tertulis direkening bukanlah Kaella Kenny tapi an. Koesmilayanti dengan alasan tertentu untuk bisa menyakinan agar tetap percaya menggunakan alasan nama pemberian keluarga dari Ibunya di Indonesia
Waktu berlalu hubungan makin terjalin akrap janji janji untuk hidup bersama membangun sebuah keluarga sainah yang berbahagia sering diucapkan
Banyak tugas keluar kota bahkan keluar negeri mulai dijadian alasan  dengan sudah mulai jarang menghubungi dtak sempat urusi kuliner yang sebelumnya telah diserahkan oleh orang - orang epercayaannya;
Waktu yang dijanjikan telah lewat yang sepertinya dilupakan mulailah ada rasa curiga atas kebenaran yang semuanya telah disampaikan untuk mebangun usaha bersama yang dijanjikan.

Mau melihat usaha yang telah berjalan sepertinya terus dihalangi dengan alasan sedang pendidikan khusus tentang medis penggunan alat terbaru yang lokasinya tidak dijakarta tapi di Bandung sehingga dengan aktifitas itu mondar mandir jakarta bandung setiap harinya.

Menghubungi lewat Hp  mulai jarang dilakukan dan ditelp balik sering tidak aktif, tetapi online di facebook terus berjalan  dan mulailah ada pertengkaran kecil diantaranya

Ketika ketidakpercayaan  mulai meningat alamat yang diberikan mulai disangsikan kebenarannya , yang bersangkutan mulai kembali membuka  Facebook untuk mencari temen deket Kaella Kenny yang lain agar dapat  menanyakan lebih banayak tentang Kaella Kenny alias Koesmilayanti dan kebetulan mantan pacar yang pernah hubungan dekat dengan yang bersangkutan dengan panjang lebar membicarakan soal Kaella Kenny alias Koesmilayanti 
Sedikit terkuak bahwa yang bersangkutan telah memiliki suami dan memiliki 2 anak tinggal bukan i tempat elit seperti yang disampaikan di villa Eropa di Kota Wisata Cibubur tapi didaerah kumuh di Cibubur 1  RT 02 RW 012 Kelurahan Cibubur Kecamatan Ciracas Jakarta Timur  masuk ke gang sempit untuk menunju runahnya.
Rasa Penasaran untuk membuktikan ke Jakarta semakin kuat telpon sudah jarang dilakukan setiap telpon diangkat alasan sibuk dan akan segera kembalikan uangnya itu terus yang dikatakan tapi tak pernah direalisasi
Setelah sampai di Jaarta telpon sudah putus tak pernh diaktifkan tapi dengan usaha keras mencari alamat yang diberikan mantan pacarnya yang berinisial Wd ketemulah alamat rumahnya  di Cibubur 1 Rt 02 Rw 12 Kelurahan Cibubur Kecamatan Cibuacas Jakarta Timur

Ketemu dengan Koesmilayanti alias Kaela Kenny persis didepan rumah yang diantarkan tetangganya yang saat itu juga sedang mau lewat gang itu  dan ternyata lain dengan phtoto yang ada di Facebook fan Koesmilayanti  buanlah orang keturunan Pakistan seperti yang disampaikan  tapi orang pribumi jawa keturunan Madura kerjanya cuma sebagai tukang gigi keliling kampung bukan dokter specialis gigi dengan lulusan dari UGM dan Universitas ternama di Singapura.
Bertemu seakan tidak merasa ada persoalan uang tapi masih kukuh untuk mengembalikan uang tanpa bisa menunjukkan uang yang akan dikembalikan. 

Dengan cara agar tetap baik dan menimbulkan kecurigaan dengan tetangga sebelah ,akhirnya hanya KTP  yang bisa dijadikan sebagai jaminan agar  beberapa hari nanti uang akan segera di tranfer untuk pengembaliannya.
Dan hari yang dijanjian ternyata tidak juga ditranfer uangnya tapi dengan alasan KTP terus diminta untuk dkembalikan dulu baru uang yang dijanjikan segera dikirim untuk dikembalikan .

Sampai searang ternyata setelah KTP yang versangkutan dikirim ternyata uang yang dijanjikan tidak dikembalikan alias yang bersangkutan ketipu yang kedua kalinya.

Itulah Modus penipuan yang dilakukan Kaella Kenny alias Koesmilayanti di facebook untuk menjerat korbannya
Dan laki-laki yang menjadi korban penipuan yang dilakukan Koesmilayanti alias Kaella Kenny akan melaporkan ke pihak berwajib setelah yang bersangkutan sampai di Jakarta

KEJAHATAN MELALUI MEDIA SOSIAL

Order Detail

Seorang Ibu Rumah Tangga Ditipu “Anggota Polri” Lewat FB


iBerita.com – Facebook adalah media komunikasi yang saat ini populer digunakan oleh ratusan juga penduduk dunia. Di Indonesia, pengguna FB sangat banyak jumlahnya. Dengan FB, para pengguna bisa berteman tanpa harus berjumpa, bertransaksi jual beli atau melakukan komunikasi lainnya atas dasar saling percaya.
Namun, Anda harus hati-hati saat menggunakan FB. Karena jejaring sosial ini juga sering dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan aneka kejahatan. Kejahatan itu dapat berupa berita bohong hingga pidana yang berupa penipuan atau rencana pemerkosaan dan sejenisnya.
Baru-baru ini seorang ibu rumah tangga dari Kabupaten Meranti Riau berhasil ditipu oleh orang yang mengaku sebagai “anggota polri” sehingga mau mentransfer uang 34 juta rupiah. Ibu yang bernama Rahmah Yulis (32) warga Kecamatan Tinggi Tinggi, Kabupaten Meranti, Riau mengaku bahwa ia telah mentransfer uang kepada seseorang kenalannya di FB yang bernama Briptu Kelvin Saputra yang mengaku sebagai anggota polri
Dalam penjelasannya ke polisi, korban mengaku pria kenalannya lewat FB itu menghubungi dirinya pada bulan Februari. Sang pria yang menggunakam seragam Polri Polda Jawa barat dalam foto profil FB-nya tampak meyakinkan Yulis. Akhirnya Yulis mau mentransfer uang sebanyak 7 kali bulan Maret sampai April dengan total 34 juta rupiah. Demikian terang Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Z Pandra Arsyad, Minggu (13/4/2014).
Yulis mengaku bahwa dirinya seperti dihipnotis dan baru menyadari usai mendapat telepon dari suaminya yang bekerja di Malaysia. Ia bahkan tidak menyadari apa yang telah ia bicarakan dengan orang yang mengaku “anggota Polri” tersebut. Ia hanya tahu bahwa dia merasa sangat kasihan sehingga dia segera mentransfer. Ia baru sadar uangnya melayang dan akhirnya dia melaporkan ke polisi sebagai korban penipuan.
Saat ini polisi masih mengusut kasus ini. Bagi Anda pengguna FB, sebaiknya hati-hati dengan modus penipuan seperti ini.


Hati-Hati, Jangan Unggah Scan KTP di FB
Posted on Apr 30 2014 - 10:11am by cakdie
iBerita.com – Kejahatan di dunia maya kini semakin marak. Modus operandi yang dilakukan para pelaku kejahatan pun mulai bervariasi. Satu modus terungkap segera muncul modus yang baru. Ruang eksplorasi dunia maya yang terlalu luas harus membuat para pengguna internet berhati-hati, terutama para pengguna jejaring sosial.
Salah satu hal yang seharusnya jangan dilakukan saat melakukan aktivitas online di Facebook adalah mengunggah scan atau fotocopy identitas diri seperti KTP, SIM atau yang lainnya. Hal itu akan sangat rawan di mana identitas kita disalahgunakan untuk tindakan kriminal. Salah satu kejahatan yang mudah dilakukan dengan modus scan KTP atau identitas tadi adalah praktek-praktek penipuan. Celakanya, pelakunya justru mungkin selamat kita yang kena batunya.
Di era teknologi digital yang serba canggih ini, kriminalitas semakin berkembang. Penipuan adalah bentuk tindakan kriminal yang paling populer. Bagaimana tidak, orang yang tidak mengalami pengalaman yang memadai dapat dengan mudah diperdaya dengan berbagai janji-janji manis dari pemilik akun yang sejatinya tidak pernah diketahui identitas aslinya. Dengan mudahnya orang yang tidak punya pengalaman seperti ini percaya waktu ditunjukkan scan KTP atau identitas sah lainnya.
Dalam kepentingan yang lebih besar, KTP akan memudahkan penjahat menggunakan NIK yang tertera untuk melakukan verifikasi pada situs-situs online profesional sehingga mereka dengan leluasa dapat menjalankan aksi kejahatannya. Jika ini berhasil dilakukan oleh penjahat, situs onlinenya akan mengalami masalah dan sudah pasti kita akan menjadi orang yang dipaksa terlibat dalam kasus yang rumit ini.
Maka dari itu, sebaiknya hindari hal-hal semacam ini agar kita tidak terjebak dalam tindakan kriminalitas yang berbahaya.


Penipuan Lewat FB Masih Terjadi, Kali Ini dengan Hipnotis
Posted on Apr 14 2014 - 2:50pm by Ary
iBerita.com – Situs buatan Mark Zuckerberg, Facebook memang masih menjadi social network terpopuler sampai saat ini. Ada banyak hal yang bisa dilakukan orang melalui FB. Mulai dari menemukan teman-teman lama yang tak terhubung, menjalin rekanan dengan partner. atau bahkan melakukan bisnis dengan cara jual beli.
Tetapi ada saja oknum tak bertanggung jawab yang menggunakan FB sebagai media kejahatan. Beberapa waktu lalu seringkali kita dengar kasus menghilangnya anak-anak usia remaja yang menemui teman Facebook tanpa izin kepada orang tuanya. Selain itu, modus penipuan juga semakin beragam membuat setiap pengguna wajib waspada.
Selain modus jualan dengan harga super murah yang mengatasnamakan produk BM (Black Market), penipuan di Facebook bahkan berkembang ke ranah hipnotis.
Seperti dilaporkan BeritaBulukumba, (14/4), Seorang warga Meranti Kabupaten Riau bernama Rahmah Yulis merasa dihipnotis hingga mengucurkan dana sebesar 34 juta rupiah kepada teman FB nya.
Melalui Facbeook, Rahmah dan oknum yang mengaku sebagai anggota Polri bernama Briptu Kelvin Saputra berkomunikasi sejak Februari 2014 lalu. Korban beberapa kali melakukan transfer uang kepada sang penipu, dan baru menyadarinya setelah transfer sebanyak 7 kali.
Kasus penipuan FB ini memang cukup jarang terjadi, karena biasanya penipuan semacam ini tak menggunakan unsur hipnotis. Tetapi hanya gombal-gombal manis yang membuat calon korban terjerat.
Aduan korban tentang kasus penipuan dengan hipnotis ini masih menjadi penyelidikan p0lisi. Pasalnya, pihak berwenang juga merasa aneh karena korban baru menyadari setelah transfer sebanyak 7 kali.
Via : Beritabulukumba


Kamis, 17 April 2014 | 16:21 WIB
Kasus Pornografi Anak Online, Ini Modus Tersangka
TEMPO.CO, Jakarta - Tjandra Adi Gunawan, Manajer Quality Assurance PT KSM, mengaku sebagai dokter reproduksi di media sosial Facebook untuk menjerat anak-anak di bawah umur. Tercatat, enam anak menjadi korban kejahatan yang dilakukan oleh alumni sekolah kedokteran gigi sebuah universitas negeri di Jawa Timur itu.

Untuk menjerat korban, Tjandra memakai nama akun dokter palsu di Facebook dengan nama perempuan Lia Halim. "Yang tampak di Facebook, wanitanya cantik," kata Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Badan Reserse Kriminal Mabes Polri Brigadir Jenderal Arief Sulistyanto di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Rabu, 16 April 2014.

Sebelum menjerat korban, kata Arief, Tjandra mempelajari profil enam anak-anak tersebut. "Dia lalu invite korban sebagai teman di Facebook dan mengajak korban chat melalui messenger," ujarnya. Setelah itu, Arief menambahkan, Tjandra meminta para korban memfoto alat kelamin dan payudaranya dengan berbagai pose. "Lebih parah lagi, anak-anak ini diminta melakukan masturbasi dan onani," tuturnya.

Tjandra lalu mengirim foto-foto ke akun Facebook orang tua dan guru para korban. Tak hanya Facebook, Tjandra juga menyebarnya di Kaskus. "Dia lalu menggunakan identitas korban untuk mencari korban lainnya," ujar Arief.

Sedangkan tujuan Tjandra mengirim foto ke orang tua korban, menurut Arief, adalah sebagai bentuk pemerasan dan adu domba. "Orang tua dengan orang tua dan orang tua dengan guru. Lalu, orang tua menuduh gurunya yang menyebar foto-foto tersebut," katanya.

Kepolisian juga menduga Tjandra berafiliasi dengan jaringan pedofilia internasional. Sebab, di laptop tersangka ditemukan percakapan dengan sejumlah warga negara asing. "Tersangka menerima tawaran untuk saling tukar dan jual-beli gambar pornografi anak," ujarnya.

Adapun para korban terdiri atas empat siswi pelajar sekolah dasar dan masing-masing satu siswi dan siswa sekolah menengah. "Dampaknya atas kejadian ini, para korban merasa depresi, malu, dan tidak mau sekolah," tutur Arief.

SINGGIH SOARES


Rabu, 16 April 2014 | 20:00 WIB
Sebar 10 Ribu Pornografi Anak, Manajer Ditangkap
TEMPO.CO, Jakarta - Direktorat Tindak Pidana Khusus Ekonomi Badan Reserse Kriminal Mabes Polri mengungkap kasus pornografi anak di Facebook dan Kaskus. Kasus yang terjadi di Surabaya, Jawa Timur itu, menimpa enam anak di bawah umur.

Kepala Direktorat Tindak Pidana Khusus Ekonomi Bareskrim Polri Brigadir Arief Sulistyanto mengatakan kasus ini terungkap setelah salah satu orang tua korban melapor ke Polda Jawa Timur pada 29 November 2013. Lantaran penyelidikan tak kunjung mendapat kesimpulan, mereka kembali melapor pada 12 FebruarI 2014.

"Sampai 26 Februari 2014 belum juga ada perkembangan," kata Arief di Bareskrim Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Rabu 16 April 2014. Pada 5 Maret lalu, lanjut Arief, orang tua korban kembali berdiskusi dengan kepolisian. "Dari informasi itu, kami bentuk tim untuk mulai melakukan penyelidikan secara online."

Selang dua hari, Arief menjelaskan, Bareskrim Polri menurunkan tim cyber crime ke Surabaya. Tim ini berkoordinasi dengan keluarga korban, Kaskus, dan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia. Menurut Arief, tim kesulitan mencari tersangka lantaran dia menggunakan identitas palsu.

"Pada minggu kedua, tim berhasil mengidentifikasi pelaku yang kemungkinan bekerja di sebuah perusahaan karena identitas pelaku aktif di perusahaan itu," ujar Arief. Pada 24 Maret lalu, Arief meneruskan, tim menggerebek pelaku di PT KSM. Akhirnya, Tjandra Adi Gunawan, manajer PT KSM, ditetapkan sebagai tersangka.

Dari tersangka, tim cyber crime menyita sejumlah barang bukti, yakni dua unit laptop, tiga telepon genggam, satu modem, dan lima flashdisk. "Kami meyakini pelaku inilah yang melakukan kejahatan ini. Kami membawa pelaku ke Jakarta, 26 Maret," tutur Arief. Tersangka dituduh menyebar 10.236 foto pornografi anak ke Facebook dan Kaskus.

Tersangka, kata Arief, dijerat dengan Pasal 29 Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang pornografi dan Pasal 27 ayat 1 juncto Pasal 52 Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik.

Arief menyatakan tersangka terancam hukuman 12 tahun dan denda sebanyak Rp 6 miliar serta ditambah sepertiga dari maksimum ancaman pidana, "Karena pelaku melibatkan anak-anak dalam kegiatan atau menjadikan anak sebagai objek."

Adapun para korban terdiri atas empat siswi pelajar sekolah dasar serta satu siswi dan satu siswa pelajar sekolah menengah. "Dampaknya atas kejadian ini, para korban merasa depresi, malu dan tidak mau sekolah," ucap Arief.

SINGGIH SOARES

 Dr Specialis Gigi bernama Kaella Kenny Trnyata Nama Aslinya Koesmilayanti Warga Cibubur Jakarta Timur
 
photo profil dg photo aslinya berbeda jayg
Jakarta ,22 Nop 2016, Kaella Kenny alias Koesmilayanti sengaja untuk menjalin hubungan pertemanan di akun Facebook untuk dijadikan pacar atau calon suami dimanfaatkan sebagai modus Penipuannya.

Dengan menunjukkan bahwa Kaella adalah seorang Pengusaha yang banyak memiliki bidang usaha dan dengan latar belakang pendidikan sebagai specialis dokter gigi lulusan Universitas di Singapura padahal yang bersangkutan hanyalah berpendidikan SLTA dengan memilii suami yang bernama Koeswandi adalah seorang pengangguran  yang telah memiliki dua orang anak yang sudah beranjak dewasa.

Kaella Kenny alias Koesmilayanti menggunakan profil photo di akun Facebooknya dengan Gambar Selebritis yang Cantik sehingga lebih cepat untuk menarik lawan jenis untuk dijadian teman.
Kaella Kenny alias Koesmilayanti kelahiran 1 Agustus 1977  sampai dengan sekarang kira2 usianya sekitar 39 tahunan, umur yang tak begitu muda bagi seorang perempuan tapi dengan photo profil wanita cantik dan pendidikan tinggi dengan banyaknya usaha yang dimilikinya menjdikan banyak laki-laki yang tert arik padanya

Dengan begitu aktifnya Kaella Kenny alias Koesmilayanti menghubungi melalui Hp setiap orang yang telah menjadi teman di facebooknya
 Melalui Hp untuk berkomunikas dengan banyak calon korbannya cerita tentang kehidupannya yang seolah olah berharap dengan yang dihubungi akan dijadikan suami tentu sangat menarik untuk berusaha lebih dekat.
Ada seorang Laki-laki berinisial Wd yang awalnya tidak tahu menjadi temen di akun Facebooknya mendapat telp yang bersangkutan dengan minta pertimbangan soal masalah hubungan dengan mantan pacar- pacarnya yang sering memanfaatkan dia untuk sekedar menipu untuk mendapatkan uang yang begitu mudah Kaella Jenny berikan.

Perasaan kasihan dan iba pada awalnya tentu dirasakan Laki-laki yang sering di hubungi lewat telp tentu menimbulkan keinginan menjadikan  salah satu harapan salah satu calon istri idaman 

 Dari sini Kaella Kenny alias Koesmilayanti mulai pasang Jerat bagi Laki-laki yang bersangkutan yang tertarik dan menaruh harapan padanya.
Awalnya dengan menawarkan kerja sama untuk membangun usaha bersama dibidang Kuliner atau yang lain tentu sangat menarik karena tempat dan fasilitas peralatan sudah lengkap tersedia dengan didukung para tenaga kerja yang terampol dan profesional  dengan memanfaatkan yang katanya anak yatim piatu diYayasan yang dia kelola.yang terdapat dibelakang rumah tempat tinggalnya.
 Awalnya  tidak seara langsung meminta uang untuk tranfer tapi dengan alasan uang yang dimiliki saat ini masih belum bisa dicairkan meminta uang sekedarnya untuk melunasi persiapan segera dibukanya tempat usaha yang akan dikelola bersama dengan Lelaki yang akan menjadi suaminya.
Dengan pertimbangan tentu yang bersangkutan jia ingin menunjukkan bahwa dia juga serius dalam menjalin hubungan dengan yang bersangkutan tentu akan mentransfer uang yang diminta dengan janji hanya sebentar uang yang dipakai akan segera dikembalikan tidak perlu harus ikut membantu modal karena Kaella Kenny alias Koesmilayanti tidak butuh uang calon suaminya karena uang yang dimiliki lebih jika hanya untuk buka usaha seperti itu.

Akhirnya Rp. 12 juta ditrnsfer ternyata nama yang tertulis direkening bukanlah Kaella Kenny tapi an. Koesmilayanti dengan alasan tertentu untuk bisa menyakinan agar tetap percaya menggunakan alasan nama pemberian keluarga dari Ibunya di Indonesia
Waktu berlalu hubungan makin terjalin akrap janji janji untuk hidup bersama membangun sebuah keluarga sainah yang berbahagia sering diucapkan
Banyak tugas keluar kota bahkan keluar negeri mulai dijadian alasan  dengan sudah mulai jarang menghubungi dtak sempat urusi kuliner yang sebelumnya telah diserahkan oleh orang - orang epercayaannya;
Waktu yang dijanjikan telah lewat yang sepertinya dilupakan mulailah ada rasa curiga atas kebenaran yang semuanya telah disampaikan untuk mebangun usaha bersama yang dijanjikan.

Mau melihat usaha yang telah berjalan sepertinya terus dihalangi dengan alasan sedang pendidikan khusus tentang medis penggunan alat terbaru yang lokasinya tidak dijakarta tapi di Bandung sehingga dengan aktifitas itu mondar mandir jakarta bandung setiap harinya.

Menghubungi lewat Hp  mulai jarang dilakukan dan ditelp balik sering tidak aktif, tetapi online di facebook terus berjalan  dan mulailah ada pertengkaran kecil diantaranya

Ketika ketidakpercayaan  mulai meningat alamat yang diberikan mulai disangsikan kebenarannya , yang bersangkutan mulai kembali membuka  Facebook untuk mencari temen deket Kaella Kenny yang lain agar dapat  menanyakan lebih banayak tentang Kaella Kenny alias Koesmilayanti dan kebetulan mantan pacar yang pernah hubungan dekat dengan yang bersangkutan dengan panjang lebar membicarakan soal Kaella Kenny alias Koesmilayanti 
Sedikit terkuak bahwa yang bersangkutan telah memiliki suami dan memiliki 2 anak tinggal bukan i tempat elit seperti yang disampaikan di villa Eropa di Kota Wisata Cibubur tapi didaerah kumuh di Cibubur 1  RT 02 RW 012 Kelurahan Cibubur Kecamatan Ciracas Jakarta Timur  masuk ke gang sempit untuk menunju runahnya.
Rasa Penasaran untuk membuktikan ke Jakarta semakin kuat telpon sudah jarang dilakukan setiap telpon diangkat alasan sibuk dan akan segera kembalikan uangnya itu terus yang dikatakan tapi tak pernah direalisasi
Setelah sampai di Jaarta telpon sudah putus tak pernh diaktifkan tapi dengan usaha keras mencari alamat yang diberikan mantan pacarnya yang berinisial Wd ketemulah alamat rumahnya  di Cibubur 1 Rt 02 Rw 12 Kelurahan Cibubur Kecamatan Cibuacas Jakarta Timur

Ketemu dengan Koesmilayanti alias Kaela Kenny persis didepan rumah yang diantarkan tetangganya yang saat itu juga sedang mau lewat gang itu  dan ternyata lain dengan phtoto yang ada di Facebook fan Koesmilayanti  buanlah orang keturunan Pakistan seperti yang disampaikan  tapi orang pribumi jawa keturunan Madura kerjanya cuma sebagai tukang gigi keliling kampung bukan dokter specialis gigi dengan lulusan dari UGM dan Universitas ternama di Singapura.
Bertemu seakan tidak merasa ada persoalan uang tapi masih kukuh untuk mengembalikan uang tanpa bisa menunjukkan uang yang akan dikembalikan. 

Dengan cara agar tetap baik dan menimbulkan kecurigaan dengan tetangga sebelah ,akhirnya hanya KTP  yang bisa dijadikan sebagai jaminan agar  beberapa hari nanti uang akan segera di tranfer untuk pengembaliannya.
Dan hari yang dijanjian ternyata tidak juga ditranfer uangnya tapi dengan alasan KTP terus diminta untuk dkembalikan dulu baru uang yang dijanjikan segera dikirim untuk dikembalikan .

Sampai searang ternyata setelah KTP yang versangkutan dikirim ternyata uang yang dijanjikan tidak dikembalikan alias yang bersangkutan ketipu yang kedua kalinya.

Itulah Modus penipuan yang dilakukan Kaella Kenny alias Koesmilayanti di facebook untuk menjerat korbannya
Dan laki-laki yang menjadi korban penipuan yang dilakukan Koesmilayanti alias Kaella Kenny akan melaporkan ke pihak berwajib setelah yang bersangkutan sampai di Jakarta


 Photo Profilnya di Facebook Menggunakan 
Photo Wanita Cantik
Photo Asli Kaella Kenny dg Nama Asli Koesmilayanti
warga cibubu RT02 RW 012 Ciracas Jakarta Tmiur

Praktik Dokter Gigi ”Abal-abal” di Pekanbaru Terungkap karena Pelaku Mengaku Alumni USU, Anggota PDGI dan Sering Promosi di Facebook

Praktik Dokter Gigi ”Abal-abal” di Pekanbaru Terungkap karena Pelaku Mengaku Alumni USU, Anggota PDGI dan Sering Promosi di <i>Facebook</i>

Roby pelaku dikter gigi palsu tak berkutik saat digerebek polisi di tempat praktiknya, Rabu sore. (foto: goriau.com)

Rabu, 21 September 2016 23:25 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Terungkapnya praktik dokter gigi spesialis ortodontis (kawat gigi)ilegal yang sudah berjalan kurun waktu dua tahun di Kota Pekanbaru, Riau, Rabu (21/9/2016) sore, bermula ketika pelaku RS alias Roby (23) membuat postingan di media sosial Facebook.
"Awalnya, Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) pusat mendapat informasi di Facebook tentang praktik MR Behel Shop di Pekanbaru yang mengaku anggota PDGI, kita langsung cek ke sini (TKP)," kata Ketua PDGI Pekanbaru drg Chairul Sahri di TKP, Rabu sore.
"Ternyata palsu dan tidak pernah terdaftar sebagai anggota kita (PDGI), dia (Roby) juga mengaku alumni Kedokteran Universitas Sumatera Utara (USU), setelah ditelusuri, tidak pernah terdaftar jadi mahasiswa di sana," sambungnya.
Terpisah, Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Bimo Ariyanto SH SIK menuturkan, pihaknya masih akan melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait praktik dokter gigi palsu ini.
"Saat kita gerebek tadi, Dia (Roby) sedang membersihkan karang gigi pasiennya. Sementara ini, kita sudah amankan sejumlah barang bukti untuk kepentingan penyidikan," tuturnya.
Pantauan di TKP, proses penggerebekan turut menjadi perhatian masyarakat sekitar TKP serta pengendara yang melintas di Jalan Surabaya, Kecamatan Bukitraya, hingga menyebabkan kemacetan.
Saat ini, kios yang menjadi tempat praktik pelaku sudah di police line. Papan baliho serta spanduk yang terpasang diluar kos juga diamankan polisi. ***
Editor:
Farid Mansyur
Sumber:
GoRiau.com
- See more at: https://www.potretnews.com/berita/baca/2016/09/21/praktik-dokter-gigi-abalabal-di-pekanbaru-terungkap-karena-pelaku-mengaku-alumni-usu-anggota-pdgi/#sthash.WSEQOcwR.dpuf

Praktik Dokter Gigi ”Abal-abal” di Pekanbaru Terungkap karena Pelaku Mengaku Alumni USU, Anggota PDGI dan Sering Promosi di Facebook

Praktik Dokter Gigi ”Abal-abal” di Pekanbaru Terungkap karena Pelaku Mengaku Alumni USU, Anggota PDGI dan Sering Promosi di <i>Facebook</i>

Roby pelaku dikter gigi palsu tak berkutik saat digerebek polisi di tempat praktiknya, Rabu sore. (foto: goriau.com)

Rabu, 21 September 2016 23:25 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Terungkapnya praktik dokter gigi spesialis ortodontis (kawat gigi)ilegal yang sudah berjalan kurun waktu dua tahun di Kota Pekanbaru, Riau, Rabu (21/9/2016) sore, bermula ketika pelaku RS alias Roby (23) membuat postingan di media sosial Facebook.
"Awalnya, Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) pusat mendapat informasi di Facebook tentang praktik MR Behel Shop di Pekanbaru yang mengaku anggota PDGI, kita langsung cek ke sini (TKP)," kata Ketua PDGI Pekanbaru drg Chairul Sahri di TKP, Rabu sore.
"Ternyata palsu dan tidak pernah terdaftar sebagai anggota kita (PDGI), dia (Roby) juga mengaku alumni Kedokteran Universitas Sumatera Utara (USU), setelah ditelusuri, tidak pernah terdaftar jadi mahasiswa di sana," sambungnya.
Terpisah, Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Bimo Ariyanto SH SIK menuturkan, pihaknya masih akan melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait praktik dokter gigi palsu ini.
"Saat kita gerebek tadi, Dia (Roby) sedang membersihkan karang gigi pasiennya. Sementara ini, kita sudah amankan sejumlah barang bukti untuk kepentingan penyidikan," tuturnya.
Pantauan di TKP, proses penggerebekan turut menjadi perhatian masyarakat sekitar TKP serta pengendara yang melintas di Jalan Surabaya, Kecamatan Bukitraya, hingga menyebabkan kemacetan.
Saat ini, kios yang menjadi tempat praktik pelaku sudah di police line. Papan baliho serta spanduk yang terpasang diluar kos juga diamankan polisi. ***
Editor:
Farid Mansyur
Sumber:
GoRiau.com
- See more at: https://www.potretnews.com/berita/baca/2016/09/21/praktik-dokter-gigi-abalabal-di-pekanbaru-terungkap-karena-pelaku-mengaku-alumni-usu-anggota-pdgi/#sthash.WSEQOcwR.dpuf

Praktik Dokter Gigi ”Abal-abal” di Pekanbaru Terungkap karena Pelaku Mengaku Alumni USU, Anggota PDGI dan Sering Promosi di Facebook

Praktik Dokter Gigi ”Abal-abal” di Pekanbaru Terungkap karena Pelaku Mengaku Alumni USU, Anggota PDGI dan Sering Promosi di <i>Facebook</i>

Roby pelaku dikter gigi palsu tak berkutik saat digerebek polisi di tempat praktiknya, Rabu sore. (foto: goriau.com)

Rabu, 21 September 2016 23:25 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Terungkapnya praktik dokter gigi spesialis ortodontis (kawat gigi)ilegal yang sudah berjalan kurun waktu dua tahun di Kota Pekanbaru, Riau, Rabu (21/9/2016) sore, bermula ketika pelaku RS alias Roby (23) membuat postingan di media sosial Facebook.
"Awalnya, Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) pusat mendapat informasi di Facebook tentang praktik MR Behel Shop di Pekanbaru yang mengaku anggota PDGI, kita langsung cek ke sini (TKP)," kata Ketua PDGI Pekanbaru drg Chairul Sahri di TKP, Rabu sore.
"Ternyata palsu dan tidak pernah terdaftar sebagai anggota kita (PDGI), dia (Roby) juga mengaku alumni Kedokteran Universitas Sumatera Utara (USU), setelah ditelusuri, tidak pernah terdaftar jadi mahasiswa di sana," sambungnya.
Terpisah, Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Bimo Ariyanto SH SIK menuturkan, pihaknya masih akan melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait praktik dokter gigi palsu ini.
"Saat kita gerebek tadi, Dia (Roby) sedang membersihkan karang gigi pasiennya. Sementara ini, kita sudah amankan sejumlah barang bukti untuk kepentingan penyidikan," tuturnya.
Pantauan di TKP, proses penggerebekan turut menjadi perhatian masyarakat sekitar TKP serta pengendara yang melintas di Jalan Surabaya, Kecamatan Bukitraya, hingga menyebabkan kemacetan.
Saat ini, kios yang menjadi tempat praktik pelaku sudah di police line. Papan baliho serta spanduk yang terpasang diluar kos juga diamankan polisi. ***
Editor:
Farid Mansyur
Sumber:
GoRiau.com
- See more at: https://www.potretnews.com/berita/baca/2016/09/21/praktik-dokter-gigi-abalabal-di-pekanbaru-terungkap-karena-pelaku-mengaku-alumni-usu-anggota-pdgi/#sthash.WSEQOcwR.dpuf
Home >  Berita >  Pekanbaru

Praktik Dokter Gigi ”Abal-abal” di Pekanbaru Terungkap karena Pelaku Mengaku Alumni USU, Anggota PDGI dan Sering Promosi di Facebook

Praktik Dokter Gigi ”Abal-abal” di Pekanbaru Terungkap karena Pelaku Mengaku Alumni USU, Anggota PDGI dan Sering Promosi di <i>Facebook</i>

Roby pelaku dikter gigi palsu tak berkutik saat digerebek polisi di tempat praktiknya, Rabu sore. (foto: goriau.com)

Rabu, 21 September 2016 23:25 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Terungkapnya praktik dokter gigi spesialis ortodontis (kawat gigi)ilegal yang sudah berjalan kurun waktu dua tahun di Kota Pekanbaru, Riau, Rabu (21/9/2016) sore, bermula ketika pelaku RS alias Roby (23) membuat postingan di media sosial Facebook.
"Awalnya, Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) pusat mendapat informasi di Facebook tentang praktik MR Behel Shop di Pekanbaru yang mengaku anggota PDGI, kita langsung cek ke sini (TKP)," kata Ketua PDGI Pekanbaru drg Chairul Sahri di TKP, Rabu sore.
"Ternyata palsu dan tidak pernah terdaftar sebagai anggota kita (PDGI), dia (Roby) juga mengaku alumni Kedokteran Universitas Sumatera Utara (USU), setelah ditelusuri, tidak pernah terdaftar jadi mahasiswa di sana," sambungnya.
Terpisah, Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Bimo Ariyanto SH SIK menuturkan, pihaknya masih akan melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait praktik dokter gigi palsu ini.
"Saat kita gerebek tadi, Dia (Roby) sedang membersihkan karang gigi pasiennya. Sementara ini, kita sudah amankan sejumlah barang bukti untuk kepentingan penyidikan," tuturnya.
Pantauan di TKP, proses penggerebekan turut menjadi perhatian masyarakat sekitar TKP serta pengendara yang melintas di Jalan Surabaya, Kecamatan Bukitraya, hingga menyebabkan kemacetan.
Saat ini, kios yang menjadi tempat praktik pelaku sudah di police line. Papan baliho serta spanduk yang terpasang diluar kos juga diamankan polisi. ***
Editor:
Farid Mansyur
Sumber:
GoRiau.com
- See more at: https://www.potretnews.com/berita/baca/2016/09/21/praktik-dokter-gigi-abalabal-di-pekanbaru-terungkap-karena-pelaku-mengaku-alumni-usu-anggota-pdgi/#sthash.WSEQOcwR.dpuf
Home >  Berita >  Pekanbaru

Praktik Dokter Gigi ”Abal-abal” di Pekanbaru Terungkap karena Pelaku Mengaku Alumni USU, Anggota PDGI dan Sering Promosi di Facebook

Praktik Dokter Gigi ”Abal-abal” di Pekanbaru Terungkap karena Pelaku Mengaku Alumni USU, Anggota PDGI dan Sering Promosi di <i>Facebook</i>

Roby pelaku dikter gigi palsu tak berkutik saat digerebek polisi di tempat praktiknya, Rabu sore. (foto: goriau.com)

Rabu, 21 September 2016 23:25 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Terungkapnya praktik dokter gigi spesialis ortodontis (kawat gigi)ilegal yang sudah berjalan kurun waktu dua tahun di Kota Pekanbaru, Riau, Rabu (21/9/2016) sore, bermula ketika pelaku RS alias Roby (23) membuat postingan di media sosial Facebook.
"Awalnya, Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) pusat mendapat informasi di Facebook tentang praktik MR Behel Shop di Pekanbaru yang mengaku anggota PDGI, kita langsung cek ke sini (TKP)," kata Ketua PDGI Pekanbaru drg Chairul Sahri di TKP, Rabu sore.
"Ternyata palsu dan tidak pernah terdaftar sebagai anggota kita (PDGI), dia (Roby) juga mengaku alumni Kedokteran Universitas Sumatera Utara (USU), setelah ditelusuri, tidak pernah terdaftar jadi mahasiswa di sana," sambungnya.
Terpisah, Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Bimo Ariyanto SH SIK menuturkan, pihaknya masih akan melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait praktik dokter gigi palsu ini.
"Saat kita gerebek tadi, Dia (Roby) sedang membersihkan karang gigi pasiennya. Sementara ini, kita sudah amankan sejumlah barang bukti untuk kepentingan penyidikan," tuturnya.
Pantauan di TKP, proses penggerebekan turut menjadi perhatian masyarakat sekitar TKP serta pengendara yang melintas di Jalan Surabaya, Kecamatan Bukitraya, hingga menyebabkan kemacetan.
Saat ini, kios yang menjadi tempat praktik pelaku sudah di police line. Papan baliho serta spanduk yang terpasang diluar kos juga diamankan polisi. ***
Editor:
Farid Mansyur
Sumber:
GoRiau.com
- See more at: https://www.potretnews.com/berita/baca/2016/09/21/praktik-dokter-gigi-abalabal-di-pekanbaru-terungkap-karena-pelaku-mengaku-alumni-usu-anggota-pdgi/#sthash.WSEQOcwR.dpuf
Home >  Berita >  Pekanbaru

Praktik Dokter Gigi ”Abal-abal” di Pekanbaru Terungkap karena Pelaku Mengaku Alumni USU, Anggota PDGI dan Sering Promosi di Facebook

Praktik Dokter Gigi ”Abal-abal” di Pekanbaru Terungkap karena Pelaku Mengaku Alumni USU, Anggota PDGI dan Sering Promosi di <i>Facebook</i>

Roby pelaku dikter gigi palsu tak berkutik saat digerebek polisi di tempat praktiknya, Rabu sore. (foto: goriau.com)

Rabu, 21 September 2016 23:25 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Terungkapnya praktik dokter gigi spesialis ortodontis (kawat gigi)ilegal yang sudah berjalan kurun waktu dua tahun di Kota Pekanbaru, Riau, Rabu (21/9/2016) sore, bermula ketika pelaku RS alias Roby (23) membuat postingan di media sosial Facebook.
"Awalnya, Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) pusat mendapat informasi di Facebook tentang praktik MR Behel Shop di Pekanbaru yang mengaku anggota PDGI, kita langsung cek ke sini (TKP)," kata Ketua PDGI Pekanbaru drg Chairul Sahri di TKP, Rabu sore.
"Ternyata palsu dan tidak pernah terdaftar sebagai anggota kita (PDGI), dia (Roby) juga mengaku alumni Kedokteran Universitas Sumatera Utara (USU), setelah ditelusuri, tidak pernah terdaftar jadi mahasiswa di sana," sambungnya.
Terpisah, Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Bimo Ariyanto SH SIK menuturkan, pihaknya masih akan melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait praktik dokter gigi palsu ini.
"Saat kita gerebek tadi, Dia (Roby) sedang membersihkan karang gigi pasiennya. Sementara ini, kita sudah amankan sejumlah barang bukti untuk kepentingan penyidikan," tuturnya.
Pantauan di TKP, proses penggerebekan turut menjadi perhatian masyarakat sekitar TKP serta pengendara yang melintas di Jalan Surabaya, Kecamatan Bukitraya, hingga menyebabkan kemacetan.
Saat ini, kios yang menjadi tempat praktik pelaku sudah di police line. Papan baliho serta spanduk yang terpasang diluar kos juga diamankan polisi. ***
Editor:
Farid Mansyur
Sumber:
GoRiau.com
- See more at: https://www.potretnews.com/berita/baca/2016/09/21/praktik-dokter-gigi-abalabal-di-pekanbaru-terungkap-karena-pelaku-mengaku-alumni-usu-anggota-pdgi/#sthash.WSEQOcwR.dpuf

Ngaku Dokter, Tipu Rp232 Juta

Order Detail


Ngaku Dokter, Tipu Rp232 Juta
Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Sumaryono (kanan) menunjukkan dua tersangka. Kedua tersangka menipu dokter melalui jejaring Facebook dan berhasil mendapatkan uang hingga puluhan juta rupiah.

Koran SINDO

SURABAYA - Pasangan suami istri (pasutri) yang baru menikah dua tahun, Eko Prasetyo Utomo, 29, dan Indah Suyanti, 21, harus mendekam di penjara.

Mereka kompak melakukan penipuan dengan mengaku sebagai dokter dalam akunnya di jejaring sosial Facebook . Dari pengakuannya sebagai dokter spesialis kandungan SpOG dan bekerja di RSU Dr Soetomo, pasutri ini berhasil meraup uang hingga Rp232 juta.

Uang tersebut didapat setelah berhasil memperdaya dua korban, yaitu dokter PC dan BS, di antaranya dari PC sebanyak Rp192 juta dan dari BS sebanyak Rp40 juta. Tersangka Eko mengaku bahwa dialah yang membuat ide. Dia meminta istrinya membuat akun Facebook dan mengaku sebagai dokter spesialis kandungan yang bekerja di RSU Dr Soetomo Surabaya.

Dalam akun Facebook tersebut, dia mencantumkan nama dr Indah Suyanti SpOG dan dr Debby Gita SpOG, lulusan Universitas Airlangga Surabaya. Untuk meyakinkan orang, tersangka Indah menggunakan foto orang lain dalam akun Facebook tersebut.

Belakangan diketahui bahwa foto yang digunakan adalah foto Ririn, bidan yang bekerja di salah satu klinik di kawasan Pandegiling. Foto-foto Ririn yang dipasang tersangka menggunakan seragam putih meyakinkan korban jika dia adalah dokter. Dari Facebook itu, akhirnya pelaku berteman dengan korban yang juga seorang dokter.

Dari pertemanan itu, mereka melakukan komunikasi, baik melalui Facebook maupun telepon secara langsung. Dalam perkenalan itu, akhirnya tersangka mengatakan kepada korban bahwa tersangka ingin merekrut korban supaya bekerja di klinik miliknya. Tawaran tersangka membuat korban tergiur dan kesempatan itu digunakan tersangka untuk mengambil keuntungan. Tersangka mengaku butuh uang untuk membeli perlengkapan klinik berupa alat-alat medis. Akhirnya, korban meminjami tersangka.

Tidak hanya itu, tersangka juga meminjam uang dengan alasan bahwa ibunya sedang sakit. “Kalau hubungan melalui SMS, saya yang menjawab, tapi kalau telepon langsung, istri saya yang menjawab. Ini semua ide saja,” kata Eko.

Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Sumaryono menjelaskan bahwa peminjaman uang tersebut dilakukan bertahap. Uang itu ditransfer korban ke rekening yang ditunjuk tersangka. Dari beberapa kali transfer, totalnya mencapai Rp150 juta. Namun, dari pengakuan korban, uang yang dikeluarkan untuk tersangka sudah mencapai Rp192 juta. Satu korban lagi mencapai Rp40 juta.

Kasus ini terbongkar ketika korban berusaha melacak tersangka. Ketika ditanyakan ke IDI, ternyata nama dr Indah Suyanti dan dr Debby Gita tidak ada di daftar anggota IDI. Akhirnya kasus ini dilaporkan ke polisi.

“Dari uang yang berhasil dikumpulkan, tersangka menggunakannya untuk membeli mobil Avanza L 1702 GV seharga Rp120 juta. Kemudian, biaya variasi mobil Rp8 juta serta renovasi teras rumah Rp10 juta. Yang lainnya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Penipuan Kencan Online

Order Detail

Online-Dating-Scam

Media internet yang telah memasuki jutaan rumah tangga Indonesia. Internet dapat diakses dengan mudah termasuk melalui perangkat handphone dan aneka gadget pintar lainnya. Kemudahan berkomunikasi dengan dunia luar mendatangkan ancaman penipuan online yang semakin meningkat. Salah satunya melalui modus pertemanan atau kencan online.
Roby, lajang 32 tahun, seorang karyawan suatu perusahaan terkemuka di bilangan Sudirman, Jakarta. Beberapa minggu yang lalu tanpa sengaja ia berkenalan seorang makhluk manis bernama Bianca, asal Italy lewat facebook. Mereka cepat menjadi akrab dan sering bertukar foto, cerita termasuk hal-hal pribadi. Sesekali mereka bertemu secara live lewat video Skype.
Roby pun tak keberatan membelikan beberapa hadiah kecil buat si kenalan barunya. Sepertinya Bianca menyukai Roby dan ingin segera ke Indonesia. Bianca menceritakan bagaimana kerinduannya menikmati eksotika Indonesia…menelusuri pulau Bali berdua dengan Roby. Hal-hal ini diungkapkan berulang-ulang sehingga Roby pun tak keberatan mengirimkan sejumlah uang untuk biaya tiket pesawat Bianca ke Bali. Mereka akan menghabiskan beberapa hari bersama di sana. Roby pun telah memesan hotel sesuai tanggal rencana kedatangan Bianca.
Apa daya, Bianca tak kunjung datang. Roby hanya bisa menyesali kekonyolan dan kebodohannya. Ia pun hanya menceritakan kisah ini agar kejadian yang sama tidak menimpa orang lain.
Kisah Shinta sedikit berbeda. Ia berkenalan dengan seorang pria Australia juga lewat email yang nyasar ke inbox-nya. Sebagaimana banyak wanita Indonesia yang senang dengan wajah bule, Shinta girang dengan perhatian Andrew yang sering menyapanya secara romantis lewat email ataupun facebook. Walaupun pacaran jarak jauh, Shinta sangat bahagia seolah ia selalu berdekatan dengan Andrew. Entah berapa forto Andrew yang dikoleksinya.
Kebahagiaan Shinta semakin memuncak ketika Andrew berencana untuk datang menemui keluarga Shinta langsung. Mungkin ia akan melamarku, pikir Shinta berbunga-bunga. Kira-kira 2 minggu sebelum rencana kedatangannya Andrew memberi kabar bahwa ia mengirim suatu paket special untuk Shinta, langsung dari kotanya, Sidney. Paket tersebut akan tiba dalam 2 hari.
Benar saja, besoknya Shinta mendapat bukti pengiriman ‘Special Package’ lewat email. Dalam bukti pengiriman tersebut terlihat detail paket berupa berat lebih 100kg. Shinta bertanya-tanya, apa gerangan yang dikirimkan Andrew seberat itu. Dalam email yang menyertai bukti pengiriman tersebut disampaikan bahwa paket telah berada di Sidney dan akan segera dikirim setela Shinta mengirimkan uang sejumlah $700 (sekitar Rp 7 juta) ke perusahaan pengiriman barang tersebut. Metode pengiriman uang disampaikan lewat email yaitu melalui Western Union dengan kode tertentu.
Shinta yang tidak pernah menggunakan Western Union, segera meminta bantuan Desy, temannya, untuk mengirimkan sejumlah uang ke ‘perusahaam pengiriman’ tersebut. Beruntung rekan Shinta sedikit paham tentang apa yang terjadi.
“Jika kamu mendapat kiriman dari luar negeri, mestinya kamu gak perlu bayar apa-apa ke luar negeri dong. Kan semua sudah dibayar oleh pengirim di sana,” kata Desy. “Kalaupun ada yang harus dibayar, biasanya pajak atau bea masuk sesuai aturan Indonesia. dan dibayarkannya ke perusahaan di Indonesia atau Kantor Bea Cukai.”
Awalnya Shinta sulit diyakinkan bahwa ia kemungkinan ditipu. Ia merasa yakin Andrew adalah pria idamannya, pria yang baik dan tidak mugnkin menipunya. Di hari kedua ketika ia tidak juga menerima paket yang dijanjikan, ia mencoba menghubungi Andrew. Ia pun membaca artikel: Tipuan Pengiriman Paket dari Luar Negeri.  Ketika Shinta mencoba mengkonfirmasi, Andrew tiba-tiba hilang kontak dari Facebook. Ia tidak juga membalas email. Shinta barulah sadar bahwa ia hampir menjadi korban penipuan online.
Apa yang dialami Roby dan Shinta di atas hanyalah dua di antara begitu banyak cerita korban romansa online. Para penipu dapat menggunakan cara apapun untuk mendapatkan korban. Selain berpotensi kehilangan harta benda, para korban bisa saja kehilangan nyawa akibat romansa online.
Jette Jacobs, perempuan asal Australia Barat, merupakan satu diantara banyak korban kencan online yang diekspos media. Awalnya Jette berkenalan dengan seorang pria melalui internet. hubungan online mereka begitu akrab. Sang pacar pun pernah mengunjunginya, sehingga Jette semakin yakin. Ia pun tanpa sadar telah mengirimkan lebih $80.000 (lebih Rp800 juta) kepada si pacar. Suatu ketika Jette memutuskan untuk mengunjungi sang pacar ke negaranya. Rupanya itulah perjalanan terakhir Jette. Sehari setelah tiba di negara tersebut, ia ditemukan sudah tak bernyawa di hotelnya. Pelaku kejahatan tersebut tidak ketahuan sampai saat ini.

Pertemanan online, juga berpotensi menjerat para korban menjadi pelaku kejahatan seperti menyelundupkan uang, narkoba,dan barang berbahaya lainnya, tanpa disadarinya.

Facebook_scam
Waspadai penipuan modus ‘Jenderal Bule”
Sharon Amstrong, seorang warga Selandia Baru, memutuskan untuk menemui pacar online-nya di Argentina. Dalam salah satu penerbangan mereka di Argentina, Sharon ditangkap karena dialah yang menjinjing kopor yang di dalamnya ditemukan narkoba. Narkoba tersebut diselipkan sang pacar tanpa sepengetahuan Sharon. Kisah cinta Sharon pun berakhir di penjara kelam Argentina.
Kasus-kasus di atas, bukan tidak mungkin juga sangat marak di Indonesia. Bisa jadi karena ketidaktahuan, kurangnya sosialisasi serta ketidakhatihatian dalam menjalin pertemanan. Media sosial seperti facebook dan email memang kerap menjadi media yang paling mudah (baca juga: Aneka Penipuan Facebook). Lewat email para penipu seperti mengirimkan email spam yang sering digunakan juga untuk tipuan Nigeria, demi menjerat korban.
Bagaimanapun modusnya, perlu Anda ketahui bahwa:

  • Para penipu dengan modus kenalan online, akan melakukan cara-cara yang halus untuk mendapatkan simpati Anda. Proses perkenalan bisa berlangsung lama, dan mereka akan terlihat sangat sabar dan baik. benar-benar ideal untuk Anda,
  • Waspadalah bila ia mulai ‘berani’ minta uang. Bisa saja caranya halus dengan alasan orang tua atau adiknya sakit, harus segera dioperasi dll. Atau mungkin seperti kisah Roby, yang membelikan tiket pesawat karena sangat rindu bertemu,
  • Mereka akan melakukan apa saja sampai mendapatkan uang Anda. Kedepankan logika, jangan hanya menggunakan perasaan dan simpati semata,
  • Berhati-hatilah jika si dia meminta data perbankan misalnya nomor rekening dll. Bisa saja bukan Anda yang menerima uang, sebaliknya uang Anda yang melayang pergi.
  • Jika seseorang akan mengirim uang ke rekening Anda atau meminta bantuan Anda untuk membeli sesuatu, waspadalah. Bisa saja Anda dijebak secara halus ke dalam tindak kejahatan pencucian uang (money laundering).
  • Tidak sedikit juga kasus di Indonesia, dimana para wanita diperdaya, dijadikan teman kencan, diajak jalan-jalan ke luar negeri, tetapi pulangnya dititipi narkoba, baik disadari atau tanpa disadari. Bisa dibayangkan bagaimana tragis akhir dari romansa seperti ini.
  • Dia akan mengirim paket hadiah dengan nilai besar? Wah, ini modus lama yang telah sukses menguras uang para korban.

Facebook scam
Penipuan lewat Facebook, bisa menimpa siapa saja.
Tips Menghindari Penipuan Lewat Pertemanan Online:

  • Dalam segala hal, utamakan logika dan nurani Anda untuk mengambil keputusan. Apa yang terlalu menarik, bisa saja menjadi penyesalan Anda seumur hidup,
  • Hindari pertemanan yang terlalu akrab dengan orang yang tidak dikenal,
  • Sadari tanda-tanda bahaya dalam kencan online. Misalnya bila teman online Anda mulai meminta data-data pribadi, termasuk nomor rekening, nama bank, atau nama-nama anggota keluarga,
  • Jangan pernah mengirimkan uang ke orang yang baru Anda kenal secara online, apapun alasan mereka. Tidak sedikit yang sangat lihai memancing simpati dengan berbagai cerita karangan.
  • Jangan pernah membuka email dari pihak atau orang yang tidak Anda kenal, atau pihak yang Anda yakini tidak pernah berurusan dengan Anda sebelumnya. Itu bisa jadi email SPAM yang bisa berisi virus untuk mencuri data pribadi Anda (Phising), penipuan dengan modus menang undian, permintaan uang, atau ajakan pertemanan yang berpotensi berakhir tragis.
  • Pertemanan yang baik memiliki proses panjang. Jangan mudah percaya dengan orang yang baru dikenal.

Kenalan dengan Tentara Bule, Malah Tekor Rp120 Juta

Order Detail
Foto yang Anda lihat bisa saja foto orang lain yang dimanfaatkan para komplotan penipu. (Foto: fakewarriors.org)
Foto yang Anda lihat bisa saja foto orang lain yang dimanfaatkan para komplotan penipu.
Berkenalan dengan pria asing di facebook dan media sosial lainnya boleh-boleh saja. Tetapi jangan lupakan logika Anda. Kalau tidak, bisa-bisa Anda malah menjadi korban penipuan seperti yang dialami Rini (nama samaran) yang tertipu Rp120 juta setelah berkenalan dengan seorang cakep asal Amerika di Facebook.
Kasus tersebut bermula ketika Rini mendapat undangan perkenalan di Facebook oleh seorang tentara bule bernama Sparrow Kenneth yang mengaku bertugas di Amerika. Foto profilnya tentu saja tentara bule berwajah cakep. Setelah cukup intens berkomunikasi, dan semakin akrab, tentara tersebut ingin mengirimkan paket uang dalam jumlah besar untuk investasi di Indonesia. Rini pun senang karena dipercaya untuk menerima uang tersebut.
“Setelah cukup intens, tersangka kemudian mengatakan akan berinvestasi di Indonesia dan hendak mengirimkan paket uang USD 800 ribu kepada korban,” kata Kasubdit Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, AKBP Suharyanto sebagaimana dilansir Humas Polda Metro Jaya.
Rini yang dijanjikan akan diberikan sejumlah uang atas bantuannya menerima uang tunai tersebut pun kemudian menyanggupi permintaan tersangka. Rini tidak sadar bahwa ia sedang memasuki jerat komplotan yang diotaki warga Nigeria bekerjasama dengan sejumlah warga Indonesia. Itulah sebabnya modus ini dikelan di dunia sebagai Nigerian scam atau Tipuan Nigeria.
Ceritanya, Sparrow memberitahu Rini bahwa ia telah mengirim paket uang tersebut dan meminta Rini mengurusnya di Indonesia. Pada tanggal 18 Desember 2015, Rini dihubungi oleh Hanny Irawati yang mengaku sebagai petugas Bea Cukai. Hanny Irawati memberitahu bahwa paket atas nama Rini sudah tiba di bandara Soekarno Hatta.
Tetapi, untuk mengeluarkan paket tersebut, Rini disyaratkan untuk mentransfer uang ke 2 rekening bank yang berbeda atas nama Aryanto Arby dan Hanny Irawati. Mengingat nilai paket uang yang dikirim jauh lebih besar, Rini pun kemudian menyanggupi mengirimkan uang sebesar Rp 120 juta.
Namun paket tidak juga sampai ke tanga Rini. Pada tanggal 21 Desember 2015, Rini diajak oleh para pelaku untuk bertemu di sebuah apartemen di kawasan Jl HR Rasuna Said, Kuningan, Jaksel.
“Di situ, korban diperlihatkan paket uang oleh tersangka Prince (DPO), kemudian diperlihatkan uang 3 lembar black dollar masing-masing USD 100 yang bila diolesi dengan cairan kimia kemudian berubah menjadi dollar. Korban diberi selembar uang dollar senilai USD 100 hasil pencucian itu,” papar AKBP Suharyanto.
Selanjutnya, Rini diminta untuk mentransfer kembali uang Rp 210 juta untuk membeli cairan kimia tersebut agar paket uang secepatnya bisa diambil korban. Namun kali ini Rini tidak percaya lagi. Ia memutuskan tidak mentransferkan uangnya, melainkan melaporkan tersangka ke Subdit Cyber Crime Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Setelah mendapatkan laporan korban, tim Unit 3 Subdit Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Metro Jaya kemudian memburu para pelaku pada tanggal 13 Januari 2016. Ada tiga orang yang ditangkap polisi yaitu CEM (46), WN Gambia yang ditangkap di Apartemen Aston Marina Tower C; AJ alias Lily alias Hanny Irawatu (36), WNI ditangkap di Apartemen Gading Nias Tower Emerald, Kelapa Gading, Jakut; dan DCS alias Sammy (25), WN Nigeria yang ditangkap di Rusun Petamburan lantai 1 Blok 6.
Tentu saja tidak ada satupun diantara mereka yang bule, apalagi tentara Amerika. Nama, foto dan status Facebook Sparrow Kenneth adalah palsu semata dan menggunakan foto orang lain untuk melancarkan aneka penipuan facebook.
Dalam penangkapan tersebut polisi menyita barang bukti berupa 5 unit laptop, 3 unit HP, 2 buah modem, paspor, 10 unit handphone, dan 18 buah SIM Card serta 27 buah rekening berikut 17 kartu ATM dan uang tunai Rp 10 juta.
Para tersangka dijerat dengan Pasal 378 KUHP juncto Pasal 55 KUHP dan atau Pasal 480 KUHP dan atau Pasal 263 KUHP dan Pasal 3,4,5 UU No 8 Th 2010 tentang TPPU dengan ancaman pidana maksimal 20 tahun.
Bagaimana dengan Rini? Uang Rp120 juta sepertinya takkan kembali. Tetapi keberanian melaporkan kasusnya ke polisi bisa jadi mencegah jatuhnya banyak korban berikutnya. Supaya tidak terjerat jebakan yang sama, selalu waspadalah, kedepankan logika bila berselancar di dunia maya. Jika kenalan online mulai meminta uang, sangat besar kemungkinan itu penipuan. Orang yang berkomunikasi dengan Anda bisa saja orang yang sangat berbeda dengan fotonya atau apa yang dikatakannya. (Pict credit: fakewarriors.org).
http://2.bp.blogspot.com/-0TGiumrESSw/USjLVZZxlEI/AAAAAAAAACw/76NhGSAh-2Q/s1600/kilas+f+11.jpg
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. KILAS FAKTA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger